Thursday, 29 November 2012

Peristiwa RengasDengklok


Penyerahan jepang terhadap sekutu berdampak bagi Indonesia sebagai salah satu negara yang diduduki jepang Pada tanggal 6 dan 9 agustus 1945 sekutu memborbardi Hiroshima dan Nagasaki, jepang. Peristiwa ini menandai kekalahan jepang. Secara resmi, Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu pada tanggal 15 Agustus 1945. Setelah mendengar berita tersebut pemuda indonesia segera menemui soekarno-hatta. Mereka mendesak soekarno-hatta agar memproklamasikan kemerdekaan indonesia tanpa campur tangan jepang. Masalah pelaksanaan proklamasi kemerdekaan indonesia menimbulkan perbedaan pendapat antara golongan tua dan golongan muda, yaitu tentang waktu dan caranya. Golongan muda meminta agar proklamasi dilakukan secepatnya. Soekarno-Hatta belum dapat memberi keputusan terhadap permintaan para pemuda. Pada tanggal 15 agustus 1945 pukul 24.00 wib. Para pemuda mengadakan pertemuan di Cikini Nomor 71 jakarta. Pertemuan itu menghasilkan keputusan untuk membawa paksa Soekarno-Hatta ke Rengasdengklok. Maka, pada tanggal 16 Agustus 1945 pukul 04.00 WIB, gologan pemuda menculik Soekarno-Hatta ke tempat yang telah ditentukan, yaitu rengasdengklok. Selanjutnya, peristiwa penculikan itu dikenal dengan Peristiwa Rengasdengklok. Tujuan penculikan itu adalah menjauhkan Soekarno-Hatta dari pengaruh jepang. Diantara para pemuda yang mengawal soekarno-hatta ke rengasdengklok adalah Sukami, Yusuf kunto, dan Syodanco Singgih. Rengasdengklok dipilih sebagai tempat untuk mengamankan Soekarno-Hatta berdasarkan perhitungan kemiliteran, yaitu keberadaan tangsi PETA di bawah pimpina Syodanco Subeno yang sangat propemuda. Selain itu, letak Rengasdengklok yang strategis memungkinkan para pemuda untuk lebih mendeteksi gerakan tentara jepang. Salah seorang golongan tua Mr. Achmad Soebardjo, berhasil mengadakan kesepakatan dengan golongan pemuda. Isi kesepakatannya yaitu : a. Soekarno-Hatta di perbolehkan kembali ke Jakarta b. Proklamasi kemerdekaan akan di laksanakan di Jakarta selambat-lambatnya puku 12.00 keesokan harinya, yaitu pada tanggal 17 agustus 1945 Pada tanggal 16 agustus 1945 pukul 17.30, rombongan menjemput Soekarno-Hatta tiba di Rengasdengklok dan malam hari itu juga Soekarno-Hatta kembali ke Jakarta. Peristiwa Rengasdengklok hanya terjadi dalam satu hari, namun mempunyai makna yang sangat penting dalam sejarah prokalamasi kemerdekaan Indonesia.
 

Newer Post Older Post Home

0 komentar:

Post a Comment